Senin, 29 Juli 2019

Matahari Biru




Kamu
Yang aku takuti saat kamu sendiri
Dan berpikir bahwa kamu harus pergi
Berpikir bahwa kamu semu dan bayang
Dan tiada sandaran 

Dulu,
Kita pernah saling bersandar
Saling bercerita tentang langit
Saling berbagi kesan matahari
Saling mencintai biru
Dan dulu pula,
Kita pernah terikat

Karena ini cuma harap ku
Melihatmu tersenyum di pagi hari
Melihatmu memimpin ibadah subuh
Melihatmu mengusap rambut hitam ku
Melihatmu mengulurkan tangan untuk kucium 
Melihatmu pergi bekerja untukku
Melihatmu pulang dengan perasaan penat 
dan kita bersenda gurau
Melihatmu lagi tertidur di sampingku
Melihatmu mencium keningku

Mimpiku bukan hanya sekedar melihatmu
Aku masih berharap
lantunan ayat suci yang keluar dari belah bibirmu itu
dapat mengingatkan dan menuntunku
Tapi, Tuhan tidak mengizinkan kita untuk satu
Dan Tuhan hanya memberikan kita kesempatan
untuk saling mendoakan
Dari masing-masing kejauhan

Kamu
Yang dulu seperti biru
terlihat tenang
Yang dulu seperti matahari
terasa hangat
dan aku nyaman
Namun, yang diputuskan Tuhan bukan itu
Kita diciptakan untuk pernah bersama
bukan bersama yang sebenarnya









Sekian.

21.16 Senin, 29 Juli 2019




Tidak ada komentar:

Posting Komentar