Sabtu, 22 Juni 2019

Menitip Rindu




Kala kita saling berjarak
Saya cuma bisa berbisik pada ombak
Harap menyertai isyarat
Yang tanpa maksud tersirat

Kala saya dan kamu berjumpa
Saya cuma bisa menyapa
Dan saya berharap pada jumpa kita
Takkan ada tatap yang berbeda

Jika maksudmu harus biasa
Memang, bagaimana saya seharusnya?
Kamu tertawa
Saya tak mau tertawa
Kamu terdiam, dan tertawa lagi
Mengapa tawamu tiada henti?
Saya tidak sedang melucu
Saya tak suka

Saya berbalik dari hadapanmu
Tentu bukan hal yang tabu 
Namun kamu rasa itu tak sopan
Dan saya lebih merasakan
Sesaat setelah kamu membalikkan tubuh saya
Dan menggenggam bahu saya

Kamu rasa saya biasa?
Maaf, saya tak suka
Dan saya tak berharap lagi tatapan itu ada
Tak seharusnya kamu tujukan untuk saya
Kamu tetap menyukainya
Tapi saya tak suka
Kita berbeda

Lonceng menara kota sudah berbunyi
Dan tandanya kita kembali bersembunyi
Menikmati menepi tiada henti
Dari masing-masing hati

Saya menitip Rindu
Dan bukan untukmu.






0.05

Sekian